8th International Conference on Industrial Engineering and Operations Management

8th International Conference on Industrial Engineering and Operations Management in Bandung, Indonesia during March 6-8, 2018. The conference aims to provide a forum for academics, researchers and practitioners to exchange ideas and recent developments in the field of Industrial Engineering and Operations Management. The conference is also expected to foster networking, collaboration and joint effort among the conference participants to advance the theory and practice as well as to identify major trends in Industrial Engineering and Operations Management.

http://ieomsociety.org/ieom2018/

Journal for Submission

P1: (National Accreditated, English)

http://jurnalindustri.petra.ac.id/

http://journal.ui.ac.id/technology/index.php/journal/index

http://kursor.trunojoyo.ac.id/

http://journal.sbm.itb.ac.id/index.php/mantek

 

P2: (Good Reputation)

http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/

http://journal.binus.ac.id/index.php/commit/index

 

P3: (Good Relationship with the editorial team)

http://pub.industri.ft.uns.ac.id/index.php/performa/index

 

Info Jurnal Terakreditasi:

http://library.maranatha.edu/?p=842

 

Others:

http://growingscience.com/ijiec/news.html

http://www.iiste.org/Journals/index.php/IEL

http://www.emeraldgrouppublishing.com/products/journals/journals.htm?id=ijppm

http://www.ubm.ac.id/tmi/journal/editorial-board-reviewers-2/

 

 

APIEMS2016

The 17th APIEMS conference, the premier industrial engineering and management systems conference in the Asia Pacific region, will be hosted by the National Taiwan University of Science & Technology (Taiwan Tech). It is the forum for exchange of ideas and discussion among leading experts from academia, industry, and government on the latest developments. It aims to seek opportunities for collaboration among the participants as well as to promote excellence among the fields. Papers will represent the latest academic thinking and successful case examples. The audience will benefit from the knowledge and experience from leading practitioners and academics in this area. The conference seeks research contributions from researchers, educators, modelers, software developers, users and practitioners.

 

http://apiems2016.conf.tw

Pahlawan Pendidikan Wanita di Indonesia

Siapa saja perempuan-perempuan di Indonesia yang ikut mempengaruhi terbukanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia?

 

No Tokoh
1  sultanahseriratutajulalamsafiatuddinjohanberdaulatdarikesultananaceh-1 Sultanah Safiatuddin (1612 – 1675) bergelar Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul-’Alam Syah Johan Berdaulat Zillu’llahi fi’l-’Alam binti al-Marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam Syah. Anak tertua dari Sultan Iskandar Muda dan dilahirkan pada tahun 1612 dengan nama Putri Sri Alam. Safiatud-din Tajul-’Alam memiliki arti “kemurnian iman, mahkota dunia.” Ia memerintah antara tahun 1641-1675. Diceritakan bahwa ia gemar mengarang sajak dan cerita serta membantu berdirinya perpustakaan di negerinya.

Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita.

2  Maria_Walanda_Maramis Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 – meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20. Sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Menurut Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan “Nederlandsche Zendeling Genootschap” tahun 1981, Maria ditahbiskan sebagai salah satu perempuan teladan Minahasa yang memiliki “bakat istimewa untuk menangkap mengenai apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah menampung pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki”. https://id.wikipedia.org/wiki/Maria_Walanda_Maramis
3  220px-Nyai_Ahmad_Dahlan Siti Walidah (1872 – 31 Mei 1946), lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan, adalah tokoh emansipasi perempuan, istri dari pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan dan juga seorang Pahlawan Nasional Indonesia.

Pada tahun 1914 ia mendirikan Sopo Tresno, dia dan suaminya bergantian memimpin kelompok tersebut dalam membaca Al Qur’an dan mendiskusikan maknanya. Segera ia mulai berfokus pada ayat-ayat Al Qur’an yang membahas isu-isu perempuan.

Bersama suami dan beberapa pemimpin Muhammadiyah lainnya, Nyai Ahmad Dahlan membahas peresmian Sopo Tresno sebagai kelompok perempuan. Kelompok baru ini, diresmikan pada tanggal 22 April 1917, dengan Nyai Ahmad Dahlan sebagai kepala. Lima tahun kemudian organisasi menjadi bagian dari Muhammadiyah.

Melalui Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah putri dan asrama, serta keaksaraan dan program pendidikan Islam bagi perempuan, Dia juga berkhotbah menentang kawin paksa. Dia juga mengunjungi cabang-cabang di seluruh Jawa. Berbeda dengan tradisi masyarakat Jawa yang patriarki, Nyai Ahmad Dahlan berpendapat bahwa perempuan dimaksudkan untuk menjadi mitra suami mereka. Sekolah Aisyiyah dipengaruhi oleh ideologi pendidikan Ahmad Dahlan yakni Catur Pusat: pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat, dan pendidikan di tempat-tempat ibadah.

Setelah Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tahun 1923, Nyai Ahmad Dahlan terus aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah. Pada tahun 1926, ia memimpin Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya. Ia adalah wanita pertama yang memimpin konferensi seperti itu. Sebagai hasil dari liputan luas media di koran-koran seperti Pewarta Surabaya dan Sin Tit Po, banyak perempuan terpengaruh untuk bergabung ke dalam Aisyiyah, sementara cabang-cabang lainnya dibuka di pulau-pulau lain di Nusantara.

Nyai Ahmad Dahlan terus memimpin Aisyiyah sampai 1934. Selama masa pendudukan Jepang, Aisyiyah dilarang oleh Militer Jepang di Jawa dan Madura pada 10 September 1943, ia kemudian bekerja di sekolah-sekolah dan berjuang untuk menjaga siswa dari paksaaan untuk menyembah matahari dan menyanyikan lagu-lagu Jepang.

https://id.wikipedia.org/wiki/Nyai_Ahmad_Dahlan

4  COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Portret_van_Raden_Ajeng_Kartini_TMnr_10018776 Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
5  220px-Rohana_Kudus Rohana Kudus: (lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 20 Desember 1884 – meninggal di Jakarta, 17 Agustus 1972 pada umur 87 tahun) Rohana hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, dimana akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi. Ia adalah perdiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia. Rohana adalah seorang perempuan yang mempunyai komitmen yang kuat pada pendidikan terutama untuk kaum perempuan. Pada zamannya Rohana termasuk salah satu dari segelintir perempuan yang percaya bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tindakan semena-semena dan harus dilawan. Dengan kecerdasan, keberanian, pengorbanan serta perjuangannya Rohana melawan ketidakadilan untuk perubahan nasib kaum perempuan. Walaupun Rohana tidak bisa mendapat pendidikan secara formal namun ia rajin belajar dengan ayahnya, seorang pegawai pemerintah Belanda yang selalu membawakan Rohana bahan bacaan dari kantor. Keinginan dan semangat belajarnya yang tinggi membuat Rohana cepat menguasai materi yang diajarkan ayahnya. Dalam Umur yang masih sangat muda Rohana sudah bisa menulis dan membaca, dan berbahasa Belanda. Selain itu ia juga belajar abjad Arab, Latin, dan Arab-Melayu.https://id.wikipedia.org/wiki/Rohana_Kudus
6  dewi-sartika Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884 – meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Sedari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering memperagakan praktik di sekolah, belajar baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu.

Pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang : Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung. Tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa sundabisa lebih mememenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

 

Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). . https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sartika

7  syarifah Syarifah Nawawi (lahir di Bukittinggi, 1896 – meninggal di Jakarta, 17 April 1988 pada umur 91 tahun) adalah seorang pejuang dan tokoh pendidikan Indonesia. Bersama teman-temannya ia mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI pada 11 Juli 1955. Pada tahun 1908 Syarifah adalah satu-satunya murid perempuan di antara 75 orang murid sekolah itu, dan ia adalah gadis Minang pertama yang mengalami pendidikan ala Eropa. Syarifah merupakan perempuan Minang pertama yang mengecap sistem pendidikan Eropa pada awal abad ke-20. Pada tanggal 11 Juli 1955 ia bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI. PERWARI adalah sebuah organisasi wanita pejuang Indonesia yang didirikan pada tahun 1945. Syarifah tak pernah berhenti mengabdi pada masyarakat melalui pendidikan dan memberikan pengajaran kepada anak-anak perempuan serta wanita muda yang tidak mampu, bahkan ia merelakan rumahnya dijadikan tempat sekolah. https://id.wikipedia.org/wiki/Syarifah_Nawawi
8  200px-Siti-aisyah Siti Aisyah We Tenriolle adalah tokoh emansipasi wanita yang berasal dari suku Bugis, di Tanete, Sulawesi Selatan, Indonesia. Siti Aisyah We Tenriolle adalah Datu (Ratu) Kerajaan Tanete (kini Barru), Sulawesi Selatan pada tahun 1855-1910. Selain menguasai Kerajaan Tanete, Siti Aisyah We Tenriolle juga menguasai Kerajaan Bugis. Berkat kontribusi Siti Aisyah We Tenriolle dalam menerjemahkan mahakarya epos La Galigo dari bahasa Bugis kuno ke bahasa Bugis umum, Tanete memperoleh popularitas hingga samudra dan benua Eropa.Waktu kelahiran Siti Aisyah tidak diketahui secara pasti.Namun, Siti Aisyah We Tenriolle wafat pada tahun 1919.

Saat memerintah Kerajaan Tanette, Aisyah berusaha mempertahankan pola patron-klien dengan penjajah Belanda agar dapat mempertahankan keberlangsungan kehidupan masyarakt Tanette. Aisyah menyadari betapa terhinanya hidup dalam kungkungan penjajahan formal. Namun, hal ini dilakukan untuk kestabilan kerajaan. Menurutnya, tak ada guna melakukan perlawanan bersenjata terhadap Belanda, karena Belanda mempunyai sistem persenjataan dan kekuatan militer yang tak bisa ditaklukan. Aisyah juga menerapkan konsep Pau-Pauna Sehek Maradang (lima tuntutan Hikayat Syekh Maradang). Hikayat tersebut menyebutkan bahwa kewajiban pemimpin adalah:

– Orang pintar adalah orang yang memikirkan bagaimana menciptakan kesejahteraan suatu negeri dan rakyatnya.

– Orang kaya adalah orang yang memiliki harta benda dan menggunakannya untuk membangun negerinya.

– Orang yang pemberani adalah orang yang dapat melindungi rakyatnya.

– Wali adalah orang yang dimuliakan oleh Allah.

– Fakir adalah orang yang diterima doanya oleh Allah.

Siti Aisyah We Tenriolle memerintah Kerajaan Tanette dengan kondisi politik dan ekonomi yang stabil selama 55 tahun. Siti Aisyah We Tenriolle memanfaatkan masa pemerintahannya dengan berkonsentrasi pada pendidikan dan kesusastraan.

Dengan kemampuan sastra dan pergaulannya dengan BF Matthes dan Ida Pfeiffer, Siti Aisyah We Tenriolle menyusun langkah strategis untuk memajukan kehidupan bangsa Tanette melalui pendidikan.BF Matthes mendirikan sekolah hanya untuk laki-laki, bangsawan, dan kaum kaya. Aisyah mendirikan sekolah yang memberikan pendidikan modern rakyat yang terbuka untuk semua kalangan masyarakat, baik anak perempuan maupun laki-laki pada tahun 1908. Hal itu dilakukan Aisyah agar masyarakat bawah juga dapat mengikuti pendidikan tanpa diskriminasi ekonomi, sosial, dan gender. Sekolah rakyat yang didirikan oleh Aisyah tak pernah mendapatkan bantuan dari Belanda. Ide Aisyah akan sekolah rakyat ini adalah yang pertama di jazirah Sulawesi Selatan kala itu. https://id.wikipedia.org/wiki/Siti_Aisyah_We_Tenriolle

9  200px-Rasuna_Said Rasuna Said: (lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910 – meninggal di Jakarta, 2 November 1965 pada umur 55 tahun) adalah salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional Indonesia. Seperti Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Rasuna Said sangatlah memperhatikan kemajuan dan pendidikan kaum wanita, ia sempat mengajar di Diniyah Putri sebagai guru. Namun pada tahun 1930, Rasuna Said berhenti mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat dengan mendirikan sekolah, tapi harus disertai perjuangan.

Awal perjuangan politik Rasuna Said dimulai dengan beraktifitas di Sarekat Rakyat (SR) sebagai Sekretaris cabang. Rasuna Said kemudian juga bergabung dengan Soematra Thawalib dan mendirikan Persatoean Moeslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada tahun 1930. Rasuna Said juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI dan kemudian mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukittinggi. Rasuna Said sangat mahir dalam berpidato mengecam pemerintahan Belanda. Rasuna Said juga tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict, yaitu hukum kolonial Belanda yang menyatakan bahwa siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda. Pada tahun 1937, di Medan, Rasuna mendirikan perguruan putri. Untuk menyebar-luaskan gagasan-gagasannya, ia membuat majalah mingguan bernama Menara Poeteri. Slogan koran ini mirip dengan slogan Bung Karno, “Ini dadaku, mana dadamu”. Koran ini banyak berbicara soal perempuan. Meski begitu, sasaran pokoknya adalah memasukkan kesadaran pergerakan, yaitu antikolonialisme, di tengah-tengah kaum perempuan. Rasuna Said mengasuh rubrik “Pojok”. Ia sering menggunakan nama samaran: Seliguri, yang konon kabarnya merupakan nama sebuah bunga. Tulisan-tulisan Rasuna dikenal tajam, kupasannya mengena sasaran, dan selalu mengambil sikap lantang antikolonial. politik.https://id.wikipedia.org/wiki/Rasuna_Said

The 4th International Seminar & Conference on Learning Organization (ISCLO)

http://isclo.telkomuniversity.ac.id/

http://isclo.telkomuniversity.ac.id/call-for-paper/

Telkom University is delighted to announce The 4th International Seminar & Conference on Learning Organization (ISCLO). This conference is driven by the function of Telkom University as a centralized of academicians in human capital and talent development. It will focus on the integrated development of learning organization, human resources and knowledge management development, strategic alignment, workforce planning, performance management, talent management aligned with the corporation’s values and business requirements. Academicians and practitioners from around the world will share recently business researches, best practices and engaging conference participants in discussions on continues Improvement of Business Process, Expanding Possibilities in Digital Era.

All submitted abstracts/ papers will go through a blind peer review process and accepted manuscripts will be published in conference proceedings.

Selected conference papers will be published in special / regular issue of Scopus, DOAJ, EBSCOhost Research Databases, ProQuest indexed Journal, and Journal associated with this conference as follows:

International Journal of Business and Globalisation. Special Issue: “Continous Improvement in Business Process, Expanding Possibilities in the Contemporary Digital Era”. Indexing: Scopus (Elsevier)
Special Issue in International Journal of Learning and Change. Indexing: Scopus (Elsevier)
Journal of Competitiveness. Indexing: DOAJ, EBSCOhost Research Databases, ProQuest, Index Copernicus, InfoBase Index, ERIH PLUS
ISCLO Journal – Learning Organization : Management and Business Internasional Journal [ISSN:2354-6603].

IFKAD 2016 – International Forum on Knowledge Asset Dynamics

11th edition on the theme of:
Towards a New Architecture of Knowledge:
Big Data, Culture and Creativity

The 11th edition of the International Forum on Knowledge Asset Dynamics (IFKAD – 2016) addresses three key topics leading towards a new architecture of knowledge: big data, culture and creativity. In view of radically changing demands on knowledge work as an eminent factor for personal, organizational, and societal success its patterns have to be rethought. New ways of creating, processing, and sharing knowledge must be discovered beyond the classic paths of established disciplines.

 

Theoretical, empirical and practitioner papers are invited that address with new approaches, models, tools, and methods following research challenges:

  • Architectures of Knowledge
  • Arts-based Management: arts in business
  • Big Data analysis
  • Collective Ideation and Co-Creation
  • Creativity as a driver for knowledge work and education
  • Crowd-based innovation and creativity
  • Culture as a driver for innovation and economic value creation
  • Design methods for knowledge creation and visualisation
  • Entrepreneurship, Intrapreneurship and Incubation
  • ICT in learning and education
  • Information Management and Business Intelligence
  • Internet of Things and smart application fields
  • Inter-organisational Knowledge Transfer
  • Knowledge creation, processing and sharing
  • Knowledge Management and Transfer
  • Networks and Communities
  • Organizational Learning
  • Regional Economic Development
  • Smart City and Smart Business
  • Spatial Catalysers for knowledge work
  • Social Innovation, Change and Sustainability
  • Urban Big Data Solutions

Other topics relevant to the conference but not included in the list above will also be considered

 

 

 

IMPORTANT DATES
» Track proposal deadline:
10 October 2015
» Abstract submission deadline:
25 January 2016
» Acceptance notification to authors:
28 February 2016
» Early-bird registration cut off:
25 March 2016
» Full paper submission:
20 April 2016
» Registration deadline:
20 May 2016
» Conference sessions:
15 – 17 June 2016

ISERD – International Conference on Engineering, Technology and Innovation (ICETI)

ISERD International Conference on Engineering, Technology and Innovation (ICETI) aimed at presenting current research being carried out in that area and scheduled to be held  November 14th  2015 in Kyoto, Japan . The idea of the conference is for the scientists, scholars, engineers and students from the Universities all around the world and the industry to present ongoing research activities, and hence to foster research relations between the Universities and the industry. This conference provides opportunities for the delegates to exchange new ideas and application experiences face to face, to establish business or research relations and to find global partners for future collaboration.

This Conference is sponsored by The IIER (International Institute of Engineers and Researchers). The conference would offer a large number of invited lectures from renowned speakers all over the country. The Best paper awards will be given for the papers judged to make the most significant contribution to the conference.

Earlier ISERD had conferences held at London (UK), Singapore, Kuala Lumpur, Penang, Jakarta, Bali, Batam, Bangkok, Pattaya, Phuket, Manila, Hong kong, Johannesburg (South Africa), Phnom Penh (Cambodia), Abu Dhabi and Dubai.

IMPORTANT DATES

* New Submissions are OPEN

Paper submission deadline   September 23, 2015
Final date of notification   September 25, 2015
Last date of registration   September 27, 2015
Date of Conference   November 14, 2015

the 18th International Conference on Enterprise Information Systems (ICEIS)

The purpose of the 18th International Conference on Enterprise Information Systems (ICEIS) is to bring together researchers, engineers and practitioners interested in the advances and business applications of information systems. Six simultaneous tracks will be held, covering different aspects of Enterprise Information Systems Applications, including Enterprise Database Technology, Systems Integration, Artificial Intelligence, Decision Support Systems, Information Systems Analysis and Specification, Internet Computing, Electronic Commerce, Human Factors and Enterprise Architecture.

 

PUBLICATIONS

All accepted papers will be published in the conference proceedings, under an ISBN reference, on paper and on CD-ROM support.
SCITEPRESS is a member of CrossRef (http://www.crossref.org/) and every paper is given a DOI (Digital Object Identifier).
All papers presented at the conference venue will be available at the SCITEPRESS Digital Library.
A short list of presented papers will be selected so that revised and extended versions of these papers will be published by Springer in a LNBIP Series book.
The proceedings will be submitted for indexation by Thomson Reuters Conference Proceedings Citation Index (ISI), INSPEC, DBLP, EI (Elsevier Index) and Scopus.

 

 

http://www.iceis.org/Home.aspx

http://www.iceis.org/CallForPapers.aspx#publications